Beberapa nilai manfaat yang terkandung dalam
keanekaragaman hayati antara lain sebagai berikut:
1. Nilai konsumtif,
artinya keanekaragaman hayati memberikan manusia sumber daya untuk mencukupi
kebutuhan pangan (contoh: padi, jagung, pisang, ayam), perumahan (contoh: kayu
jati, meranti), dan kesehatan (contoh: kencur, kunyit, temulawak).
2. Nilai ekonomi,
artinya keanekaragaman hayati tersebut dapat diperjualbelikan atau dapat
dihargai dengan uang. Contoh: rotan dan kayu ramin diekspor untuk bahan
furnitur, karet dan kopi menjadi komoditas ekspor yang penting di pasar dunia.
3. Nilai ekologis,
artinya keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan
keberlanjutan ekosistem. Contoh: keberadaan terumbu karang mendukung kelangsungan
hidup ikan dan hewan air, hutan hujan tropis merupakan paru-paru bumi dan dapat
menjaga kestabilan iklim global.
4. Nilai biologis,
artinya keanekaragaman hayati dibutuhkan sebagai penunjang kehidupan bagi
mahkluk hidup, termasuk manusia. Contoh: tumbuhan mengeluarkan oksigen untuk
pernapasan mahkluk hidup lain.
5. Nilai ilmiah,
artinya keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai bahan penelitian untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Contoh: penelitian dan penangkaran
penyu di Meru Betiri Banyuwangi.
6. Nilai estetika,
artinya keanekaragaman hayati dapat memenuhi kebutuhan batin/mental spiritual
yang dapat menambah ketenangan dan kebahagiaan manusia. Contoh: taman laut
dengan keindahan terumbu karang sebagai tempat rekreasi.