Cacing,
kalau kita perhatikan, binatang ini seolah-olah tidak mempunyai
sarana yang layak untuk survive atau bertahan hidup. Ia tidak
mempunyai kaki, tangan, tanduk atau bahkan mungkin ia juga tidak
mempunyai mata dan telinga. Tetapi ia adalah mahkluk hidup juga dan
sama dengan mahkluk hidup lainnya, Ia mempunyai perut yang apabila
tidak diisi maka ia akan mati. Tapi kita lihat, dengan segala
keterbatasannya, cacing tidak pernah putus asa dan frustasi untuk
mencari rezeki. Tidak pernah pula kan, kita menyaksikan cacing yang
membentur-benturkan kepalanya ke batu.
Sekarang
kita lihat manusia. Kalau kita bandingkan dengan burung atau cacing,
maka sarana yang dimiliki manusia untuk mencari nafkah jauh lebih
canggih.
Tetapi
kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini seringkali kalah
dari cacing? Mengapa manusia banyak putus asa lalu bunuh diri
menghadapi kesulitan yang dihadapi? Padahal rasa-rasanya belum pernah
kita lihat cacing yang berusaha bunuh diri karena putus asa.
Rupa-rupanya kita perlu banyak belajar dari cacing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar